Sabtu, 19 Maret 2011

INTROSPEKSI DIRI


Masihkah kita mempunyai orang tua di dunia ini? Jika ya, bersyukurlah.
Namun, pertanyaan selanjutnya adalah ;

Sudahkah kita membahagiakan orang tua kita?

Apa yang sudah bisa kita berikan kepada orang tua kita?

Seberapa seringkah kita mencium tangan beliau saat kita bertemu atau hendak berpamitan?

Pernahkah kita menangis karena merasa bersyukur memiliki orang tua yang sangat sayang pada kita?

Sadarkah kita pengorbanan nyawa seorang Ibu demi melahirkan kita?  Atau kerja keras seorang Bapak demi menghidupi keluarganya?

Pernahkah kita berpikir untuk mencucikan pakaian beliau?

Sudah pernahkah kita sekali saja menyuapi Bapak/Ibu kita makan-minum?

Hafalkah kita tanggal lahir orang tua kita? Atau kita justru lebih hafal tanggal lahir kekasih
atau orang terdekat kita?

Lebih hafal mana kita antara lirik lagu dengan bacaan do’a untuk orang tua?

Lalu…

Siapkah jika suatu saat orang tua kita pergi meninggalkan kita? Apa yang akan kita lakukan?
Menangis dan menyesal?

Haruskah datang penyesalan itu ketika beliau sudah tidak ada di hadapan kita?
Jika dari pertanyaan tersebut banyak jawaban dari kita yang masih negatif,  mari instrospeksi diri,
sama-sama mengingatkan. Tidak ada kata terlambat untuk
berbakti kepada kedua orang tua.

Jika beliau sudah tiada, masih ada kesempatan kita berbakti.
Anak sholeh yang mau mendo’akan orang tuanya akan dicatat sebagai amal jariyah.
Bapak/Ibu kita yang pasti tersenyum riang menyaksikan kita,
seperti halnya beliau bergembira saat kelahiran kita.

  ﴿  رب اغفرلي ولوا لدي وارحمهما كما ربياني صغيرا 
* coretan sederhana ini ditulis saat mendengar alunan musik indah penuh inspirasi "Mohammed Naiem"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar